Selasa, 23 April 2013


PEMUKIM yahudi, tentara, polisi atau antek zionis lainnya seperti yang diberitakan setiap harinya mereka terus menerobos dan menyerbu masuk ke kawasan masjid al-Aqsha. Belum lama ini, anggota Knesset, Mary Ragb meminta orang yahudi diperbolehkan melaksanakan ritual Talmud di masjid al Aqsha alias melegalkannya.
Terkait hal itu, Ahad (21/4/2013) Dewan Tinggi Islam dan Wakaf al -Quds memperingatkan provokasi tidak bertanggung jawab dari para anggota Knesset Zionis dan para pejabat Zionis lainnya terkait masjid al-Aqsha.
Kedua lembaga al-Quds ini juga mengecam penyerbuan yang dilakukan pihak-pihak ektrimis Zionis setiap hari di masjid al Aqsha, di bawah perlindungan polisi Zionis, yang bertujuan untuk menodai masjid al Aqsha dan merusak kesuciannya.
Keduanya juga menilai pemerintah kanan Zionis bertanggung jawab atas dampak dari pernyataan yang memicu konflik dan provokasi bagi kaum muslimin itu.
“al-Aqsha adalah hak kaum muslimin. Al-Aqsha tidak masuk dalam perundingan politik, juga tidak ada tawar menawar apapun akan kondisi dan keadaannya,” kata perwakilan salah satu lembaga tersebut. [ra/islampos-knrp/pip]




Protes Dokter Israel, Tawanan Palestina Ini Menolak Minum Obat


AHMAD Said ad-Damouni (43), seorang tawanan Palestina dari Jalur Gaza yang sakit pada hari Ahad (21/4/2013) memutuskan untuk berhenti minum obat. Menurut seorang pengacara dari kementerian urusan tahanan Palestina, hal ini dilakukan sebagai bagian dari aksi protes terhadap kelalaian medis Israel.
Ad-Damouni berasal dari Jalur Gaza, telah ditahan di penjara Ashkelon sejak tahun 1994. Ia dijatuhi hukuman seumur hidup.
Karim Ajwa, salah satu pengacara dari kementerian tahanan mengatakan bahwa ad-Damouni menderita masalah jantung dan telah menjalani dua kali operasi jantung. Dan dokter mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi kateter setiap tahun.

Ajwa mengatakan pihak Israel telah merekomendasikan operasi untuk menghilangkan tangan kanan ad-Damouni empat tahun lalu, namun sejauh ini operasi tersebut belum dijadwalkan.
Ad-Damouni menuduh dokter di penjara Ashkelon menyeret kaki para tahanan dan  akhirnya ia memutuskan akan berhenti dan menolak minum obat sebagai protes terhadap perlakuan mereka.
Pada hari Kamis (18/4/2013), Israel membebaskan seorang tahanan yang sakit bernama Mohammad al-Taj setelah ia melakukan dua kali mogok makan jangka panjang, dengan alasan kesehatan.
Dia dipindahkan ke perawatan intensif di Kompleks Medis Palestina di Ramallah. [hf/islampos-knrp/maannews]

Pemukim Zionis Ikut Serang Keluarga Tawanan Palestina?


TIDAK hanya di depan al-Aqsha dan di ladang milik warga Palestina. Kali ini pemukim Yahudi menyerang keluarga tawanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan, Samer Issawi di depan rumah sakit pada Senin pagi (22/4/2013).
Menurut Shireen, adik Samer, ia mengatakan pada halaman Facebook-nya bahwa para pemukim telah merencanakan serangan yang terjadi, setelah polisi Israel menolak untuk mengizinkan mereka memasuki rumah sakit untuk menghadiri sidang kasus Issawi.

Dia mengatakan bahwa ibu mereka, kerabat, dan aktivis solidaritas pergi ke rumah sakit dengan menggunakan bus untuk menghadiri sidang Issawi tapi kemudian ditolak dan tidak diizinkan masuk. Hingga akhirnya mereka mengadakan unjuk rasa di luar.
Shireen telah meminta semua kekuatan nasional di Yerusalem dan tanah 1948 untuk mengambil bagian dan ikut serta dalam aksi unjuk rasa untuk mendukung kakaknya yang telah mogok makan selama lebih dari enam bulan menuntut pembebasannya. [hf/islampos-knrp/pic]

Sengaja Dan Kesekian Kalinya, Milter Zionis Tembak Mati Pemuda Palestina


PENEMBAKAN terhadap warga Palestina yang dilakukan oleh militer zionis dikabarkan masih kerap terjadi. Dan untuk kesekian kalinya, militer zionis menembak mati seorang pemuda Palestina.
Surat kabar Zionis Yedeot Aharonot memberitakan, dua orang serdadu Zionis pada Ahad malam (21/4/2013) telah menembak secara langsung seorang pemuda Palestina asal Taira di Matsulats.

Pemuda Palestina itu mengalami luka parah terkena tembakan militer Zionis, dan sempat dibawa ke rumah sakit namun tewas seketika itu juga.
Sebelumnya, pihak pasukan Zionis menolak memberikan pernyataaan sebab kematian pemuda Palestina tersebut. Namun akhirnya mereka mengklaim bahwa militernya menembak pemuda tersebut karena reaksi terhadap ancamannya.
Forum Palestina wilayah garis hijau pun mengecam tindakan pasukan Zionis secara brutal terhadap warga Palestina.

Aktivis Palestina : ‘Pemerintahan Gaza Bukan Pemerintahan Aktivis Palestina’


AKTIVIS PALESTINA mengecam Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) atas penggunaan istilah yang tidak pantas yang ditujukan kepada Aktivis Palestina. Selain itu juga Aktivis Palestina mengecam seruan PLO yang ingin membatalkan undang-undang yang diterapkan di Gaza, Senin (22/04/2013).

Sebelumnya komite Eksekutif PLO mengeluarkan pernyataan, Senin (22/04/2013) bahwa Aktivis Palestina tidak jauh beda seperti halnya ‘Ikhwanisasi’ dan ‘Talibanisasi’ atas undang-undang yang telah berlalu di Jalur Gaza.  Namun Aktivis Palestina menanggapi dalam sebuah pernyataan bahwa istilah yang diberikan PLO tersebut diambil dari kamus ‘serangan terhadap gerakan Islam.’
Komite Eksekuitf PLO juga menyerukan kepada Aktivis Palestina pada hari Senin (22/4/2013) untuk segera membatalkan semua undang-undang yang diterapkan di gaza sejak ‘kudeta’ pada tahun 2007 ketika Aktivis Palestina mengambil alih Jalur Gaza setelah ‘mengusir’ Fatah dalam perang saudara singkat.
PLO juga mengatakan bahwa Aktivis Palestina tidak bisa lulus secara hukum tanpa persetujuan dari mayoritas di Dewan Legislatif Palestina (PLC) karena Fatah yang memimpin Otoritas Palestina telah menutup kantor PLC di Ramallah.
Menyikapi hal tersebut, Aktivis Palestina menjawab bahwa meskipun para anggota PLC ditangkap Israel dan kantor PLC ditutup, namun PLC adalah lembaga Nasional. Aktivis Palestina menilai semua ini merupakan proses ‘tawar menawar’ dengan langkah-langkah penjajah Israel.
Aktivis Palestina juga mengutuk PLO yang akan mempertahankan dominasi Fatah selama representasi Palestina.
PLO juga mengatakan bahwa sejak negara Palestina merupakan bagian dari hukum internasional dan konvensi, semua undang-undang Palestina harus mematuhi konvensi ini didasarkan pada hak asasi manusia. Palestina adalah negara yang demokratis dan beradab.
Sementara itu, Aktivis Palestina mencatat bahwa pemerintahan di Gaza merupakan pemerintahan yang dipilih oleh rakyat Palestina, bukan pemerintahan Aktivis Palestina seperti yang digambarkan oleh PLO.
“Berbeda dengan pemerintahan berbasis Ramallah, pemerintahan di Gaza mengambil keputusan lokal setelah mendalami dan memeriksa kepentingan nasional, daripada mengambil instruksi dari luar,” Aktivis Palestina menambahkan. [ns/islampos-knrp/maan]

10 Alasan Mengapa Harus Membela Palestina


BANYAK suara mengatakan, “Ngapain jauh membela Palestina, di sini saja banyak yang perlu di bantu.” Di bawah ini 10 “dalil” mengapa harus membantu Palestina”
Ada apa dengan kaum Muslimin dunia? Sebagian banyak masih dapat tertawa 15 jam dalam sehari, prihatin sebentar saat menyaksikan berita, lalu tertawa lagi tanpa merasa perlu berbuat apa-apa. Di kala Israel memborbardir dengan bom
Lebih minim lagi tak sedikit kaum Muslim yang seolah tak terpanggil jiwa dan hatinya di saat banyak saudara mereka dianiaya. “Ngapain mikir yang jauh di sana, wong di sini saja banyak yang menderita, ” begitu argumen sering kita dengar. Ada pula di saat ribuan darah kaum Muslim “dibantai” masih sempat mengeluarkan larangan berdemo membela Palestina.
Pertanyaannya, kenapa sikap mayoritas ompong itu bisa terjadi? Dua hal yang pasti adalah lemahnya iman dan minimnya pengetahuan tentang fikih dalam pembela agama, negara dan pengikutnya.
Di bawah ini ada sepuluh alasan syar’i, kenapa kaum Muslim harus membela saudara-saudara Muslim yang ada di Palestina :

1. Kaum Muslimin sedunia adalah saudara seiman.
Allah berfirman:” Sesungguhnya orang-orang yang beriman tak lain adalah saudara”.(QS. Al-Hujurat:10) . Sudah tentu dengan firmannya itu Allah Maha Tahu bahwa orang mukmin di dunia ini tidaklah terkategori dalam tiga penjuru persaudaraan nasab dekat yaitu ke atas (ayah/ibu dst), sederajat (kakak/adik) , ke bawah (anak, cucu dst) barangkalai mereka baru ketemu nasab di umatnya nabi Nuh yang selamat. Walaupun begitu Ia menyatakan bahwa mereka adalah saudara yaitu saudara seiman. Rasulullah menegaskan dengan sabdanya: “Setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya” (HR. Bukhari no: 2262 dan Muslim no: 4650). Dan tak satupun ulama yang berpendapat bahwa persaudaraan tersebut adalah persaudaraan nasab bukan iman.Bila demikian, maka poin ke dua di bawah ini adalah hak saudara yang harus ditunaikan saudara yang lain.
2. Membebaskan saudara dari sasaran kedzaliman adalah wajib, bahkan dari berbuat kedzaliman.
Sedangkan membiarkannya berarti terancam laknat Allah Yang menjadi dasar dari kewajiban ini adalah terusan hadis di atas, dimana selengkapnya Nabi bersabda: “Setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Ia tidak berbuat dzalim kepadanya juga tidak membiarkannya tersakiti/terdzalim i”. Dasar lain yang cukup populer adalah sabda Rasul : “Tolonglah saudaramu dalam kondisi dzalim maupun didzalimi” (HR. Bukhari no:2263) Dalam shahih Muslim diterangkan tentang maksud hadis tersebut, di mana Nabi bersabda: “Jika dia berbuat dzalim, maka kau cegah dia dari kedzalimannya itu, itulah yang disebut menolongnya. Tetapi bila ia didzalimi maka wajib pula bagi yang lain untuk menolongnya terbebas dari kedzaliman itu” (HR. Muslim , no:4681). XII,463.
Saudara kita Muslimin di Gaza Palestina adalah korban kedzaliman yang sangat keji sepanjang sejarah dunia modern” ini. tak ada alasan bagi kaum Muslimin dunia untuk tidak membela mereka semaksimal mungkin. Bila tidak, Ibnu Abbas telah meriwayatkan dari Rasulullah sebuah hadis qudsi dimana Allah befirman: “Demi keperkasaanku dan keagunganku, sungguh aku akan membalas orang dzalim di dunia maupun akhirat dan sungguh aku juga akan membalas dendam orang yang menyaksikan orang yang terdzalimi sementara ia mampu menolongnya kemudian ia tidak membelanya” (HR. Thabrani dan Hakim)
3. Jihad fisik adalah fardhu kifayah saat cukup dengan sebagian, bila tidak adalah fardhu ‘ain.
Pada saat ini sungguh nyata bahwa bila kaum Muslimin di Gaza dibiarkan bertumpu pada kekuatan dan potensi sendiri, jelas tidak seimbang dari berbagai sisi, personil, senjata maupun logistik. Israel Defence Forces (IDF, angkatan bersenjata Israel) memiliki 176 ribu infanteri bersenjata lengkap. IDF juga mendapat dukungan serangan udara dari 286 helikopter serbu, dan 875 jet tempur berkecepatan supersonik. Juga, 2800 tank dan 1.800 senjata artileri (meriam, rudal, peluncur roket) yang semuanya on load (siap digunakan).
Sebaliknya, Hamas hanya berkekuatan maksimal 20.000 pejuang. Tanpa pesawat tempur, jet, atau helikopter patroli satu pun. Mereka hanya memakai roket Al Banna dan Al Yaasin, modifikasi rudal PG-2 Rusia yang mampu menghancurkan tank Merkava dalam radius 500 meter. Roket lainnya, yang juga hasil modifikasi, maksimal hanya bisa meluncur 55 kilometer. Itu hanya cukup sampai Kota Sderoth, yang bukan jantung komando Israel.
Kurang lengkapkah penderitaan dan keprihatinan kondisi saudara kita di sana untuk mengubah hukum fardhu kifayah menjadi fardhu ‘ain? Jelas berlebih. Maka fardhu ‘ain bagi setiap Muslim untuk berjihad untuk membantu saudaranya itu sesuai kemampuan maksimal masing-masing. Bagi yang mempunyai potensi fisik, sarana dan skill, maka –selama memungkinkan- wajib bergabung dengan saudaranya di Gaza. Yang lain wajib saling melengkapi, antara yang berkemampuan secara fisik maupun perbekalan/biaya. (Lihat: Ibn Hajar, Fath al-Bari :IV, 431, Al-Nawawi, Syarh Shahih Muslim : VI, 335, Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, II,621)
4. Mengenyahkan kemungkaran adalah wajib.
Rasulullah bersabda: “Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangan/kekuasaannya , jika tidak mampu maka dengan lisannya dan bila tidak bisa maka dengan hatinya dan yang demikian adalah (indikasi) selemah-lemahnya iman” (HR. Muslim no:70)
Itulah perintah Nabi untuk menyikapi kemungkaran secara umum, sedangkan yang terjadi di Gaza tak sekedar kemungkaran biasa, tetapi adalah kekejian (fahisyah) alias kemungkaran tingkat tinggi.
5. Orang mukmin harus membantu tetangganya yang membutuhkan.
Dalam rangka solidaritas kepada tetangga untuk urusan perut Rasulullah bersabda: “Tidaklah beriman kepadaku orang yang tidur malam dalam kondisi kenyang sementara tetangganya kelaparan dan ia mengetahuinya” (HR. Thabrani dan Hakim). Bagaimana dengan urusan nyawa? Masih adakah sisa keimanan bila seorang Muslim sengaja tidak berjibaku untuk membantu?
6. Israel adalah perampok wilayah kaum Muslimin Palestina secara nyata tanpa diragukan sedikitpun.
Terlalu banyak catatan sejarah pencaplokan Israel terhadap tanah Palestina sejak 1946 hingga saat ini
7. Israel memproses pengambilalihan dan penghancuran Masjid al-Aqsa, warisan Islam.
Masjid Al-Aqsa adalah salah satu bangunan yang menjadi bagian dari kompleks bangunan suci di Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur) atau dikenal Al-Haram asy-Syarif.
Nabi Muhammad SAW diangkat ke Sidratul Muntaha dari lokasi ini pada tahun 621 Masehi, menjadikan masjid ini sebagai tempat suci di Islam (lihat Isra’ Mi’raj.)
Masjid Al-Aqsa yang dulunya dikenal sebagai Baitul Maqdis, merupakan kiblat shalat umat Islam yang pertama sebelum dipindahkan ke Ka’bah di dalam Masjidil Haram. Umat Muslim berkiblat ke Baitul Maqdis selama Nabi Muhammad mengajarkan Islam di Mekkah (13 tahun) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat shalat dipindah ke Ka’bah (di Masjidil Haram, Mekkah) hingga sekarang.
Masjid yang direnovasi oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Kekhalifahan Umayyah (Dinasti Bani Umayyah) pada tahun 66 H ini akhirnya disepakati menjadi warisan suci kaum Muslim sedunia. Karena itulah, tatkala kaum Yahudi berusaha membakarnya tanggal 21 Agustus 1969 telah mendorong berdirinya Organisasi Konferensi Islam (OKI), saat ini beranggotakan 57 negara. Pembakaran tersebut juga menyebabkan sebuah mimbar kuno yang bernama “Shalahuddin Al-Ayyubi” terbakar habis.
8. Israel telah Membunuh Banyak Nyawa Kaum Muslim dan Warga Palestina lain.
Dalam sejarahnya pendirian Negara Israel (14 Mei 1948), kaum Yahudi ini tak pernah kering dari genangan darah dan air mata warga Palestina.
9 April 1948, Menachem Begin memimpin pasukan Irgon Israel menyerang desa Der Yasin dan melakukan pembantaian warga desa di sana. Dalam aksi ini, Zionis-Israel membantai lebih 254 orang Palestina laki-laki, wanita dan anak-anak (dalam sebagian riwayat disebutkan jumlahnya lebih 360 orang dari jumlah total penduduk desa 600 jiwa) secara keji dan biadab.
Sebagian besar jasad korban dibuang ke dalam sumur-sumur yang ada. Bergabung dalam pembantaian itu, dua geng “teroris” Yahudi, Shtern yang dipimpin oleh Yizhak Samer yang mewarisi Menachem Begin menjadi PM Israel di awal tahun 80 an dan kelompok “teroris” Yahudi, Hagana dengan pimpinan David Ben Gorion. Geng-geng Yahudi tersebut dibentuk dengan nama “pertahanan Israel”.
Menachem Begin, yang kemudian diangkat menjadi Perdana Menteri Zionis Israel 1977 -1983 bahkan diberi hadiah Nobel perdamaian. Ia sempat mengungkapkan kebanggaannya dengan pembantaian ini, serta menganggapnya sebagai alasan penting dalam pendirian negera Yahudi dan pengusiran Arab (Palestina).
Begin mengatakan, “…Orang-orang Arab mengalami goncangan dahsyat tanpa batas setelah berita (pembantaian) Der Yasin. Mereka mulai melarikan diri guna menyelamatkan nyawa-nyawanya… , dari 700 ribu jumlah orang Arab yang tinggal di Israel sekarang tidak tersisa kecuali 165 ribu saja” … “apa yang terjadi di Der Yasin dan apa yang diberitakan tentangnya telah membantu pelempangan jalan kita untuk menggapai kemenangan di dalam pertempuran sengit di arena perang. Legenda Der Yasin telah membantu kita secara khusus menyelamatkan perang Haifa” … “pembantaian Der Yasin memiliki dampak dan pengaruh luar biasa dalam jiwa orang-orang Arab (Palestina) yang menyamai 6 kebahagian serdadu-serdadu.
Kasus pembantaian seperti di Der Yasin terjadi berulang-ulang di desa-desa Arab (Palestina) lainnya saat terjadi perang tahun 1948. Kasus serupa terjadi di Thantura, Nashiruddin, Bet Daras dan yang lainnya. Seorang sejarawan Israel yang juga seorang peneliti dalam militer Israel kala itu, Aryeh Yeshavi telah mengakui hal itu dengan mengatakan, “Jika kita total fakta-fakta dan realita kita mengetahui bahwa pembantaian Der Yasin terjadi terlalu jauh dari tabiat yang semestinya guna menduduki desa Arab, terjadi pernghancuran terbanyak jumlah rumah di dalamnya. Dalam aksi-aksi ini telah dibunuh banyak sekali wanita, anak-anak dan orang tua.”
6 Februari 2001, Tatkala Ariel Sharon menjadi Perdana Menteri, menggantikan Ehud Barak, Mantan Menteri Pertahanan Israel tahun 1982 itu, membantai 2.000 lebih pengungsi Palestina di Sabra dan Satila.
5 Maret 2002, pusat Rehabilitasi Tuna Netra al-Nur, yang didirikan dan dijalankan oleh PBB dan satu-satunya sekolah untuk anak tuna netra di Gaza, dibom. Menteri Pendidikan Palestina mengungkap bahwa 435 anak-anak tertembak mati antara September 2000 dan Maret 2002, 150 di antaranya anak-anak usia sekolah, dan 2402 anak-anak terluka.
Tahun 2006, Sharon juga terlibat mengerahkan 90.000 tentara Israel ke Libanon, yang didukung 1.200 truk, 1.300 tank, dan 634 pesawat tempur dengan peralatan canggih. Dalam tempo satu pekan, sebanyak 200.000 penduduk Libanon kehilangan tempat tinggal, 20.000 orang mengalami luka-luka, dan ribuan terbunuh.
9. Israel Pelangggar Perjanjian dan Konvensi Paling Utama.
Entah ada berapa kali perjanjian damai antara Israel dan Palestina selalu dikhianati Israel. Semua rancangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Amerika Serikat (AS) semua berantakan gara-gara ulah Israel yang selalu mengabaikan resolusi apapun. Israel tetap melakukan pelanggaran dan senantiasa meneruskan membunuh dan pengusiran warga Palestina demi perluasan wilayah.
Yang tidak banyak orang tahu, jumlah resolusi yang diabaikan oleh Israel telah mencapai 69 buah. Bayangkan seandainya satu Negara Islam mengabaikan 1 resolusi PBB, apa yang akan dilakukan oleh Amerika?
10. Israel Sumber Agresor & Kerusakan.
Israel berada di belakang Amerika dan Uni Eropa dalam menolak kemanangan Hamas setelah memenangkan Pemilu secara demokratis bulan Januari tahun 2006. Bersama Amerika pula, Israel memasukkan Harakah Muqowamah Al-Islamiyah (Hamas) sebagai kelompok-kelompok “teroris”. Israel juga berada dibalik pelarangan setiap bentuk dialog dengan Hamas, meski kelompok ini menang Pemilu, sebagaimana diinginkan dunia Barat dan Eropa.
Sikap Amerika dan negara-negara Eropa dan Israel yang menolak Hamas menunjukkan betapa perdamaian dan demokrasi yang seringkali dielu-elukan Barat selama ini hanyalah sekedar slogan, tidak lebih. Mereka menggembar-gemborka n perdamaiandan demokrasi tetapi mereka menghianatinya sendiri. Kasus serupa juga terhadi di Aljazair tahun 1991 dan Somalia, ketika Islam memenangkan suara.
Al-Quran sangat jelas menyebut karakter “aggressor” dan ulah pembuat kerusakan ini. Sebagaimana firman Allah, “Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam Kitab itu: Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali, dan pasti kamu akan meyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” [QS. al-Isra': 4]. [sa/perang pemikiran/islampos-knrp]

Selasa, 26 Februari 2013

Presiden Palestina: Israel Menginginkan Kekacauan


Situasi di Tepi Barat dmasih tegang menyusul syahidnya Arafat Jaradat, tahanan Palestina yang meninggal dunia karena penyiksaan di penjara Israel.
Aksi protes di Tepi Barat atas kematian Jaradat yang hari ini memasuki hari kedua, diwarnai bentrokan dengan aparat keamanan zionis Israel. Aksi protes juga dilakukan warga Palestina di Jalur Gaza.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan Israel sengaja ingin menimbulkan kekacauan, tapi Palestina tidak akan terjerumus dalam kekacauan itu.

“Israel menginginkan kekacauan … kami tidak akan membiarkan mereka membawa kita ke dalam kekacauan itu, yang hanya akan makin memperburuk kehidupan anak-anak dan generasi muda kita,” kata Abbas  pada para wartawan di Ramallah.
“Kita kehilangan Arafat Jaradat yang ditangkap Israel dan pulang dalam peti mati. Masalah ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kita tidak akan membiarkan Israel memenjarakan warga Palestina seumur hidup untuk kejahatan yang tidak mereka lakukan,” tukas Abbas.
Ia menegaskan yang kita minta adalah perdamaian yang dibangun atas keadilan, dan Israel menghentikan aktivitas pembangunan pemukimannya. Palestina berada di bawah penjajahan Israel, dan menurut Konvensi Jenewa, Israel tidak boleh mengubah wilayah asli Palestina yang didudukinya dan menempatkan orang-orang Israel di wilayah tersebut.
Sementara itu aksi-aksi protes warga Palestina di kota-kota di Tepi Barat direspon dengan kekerasan oleh aparat keamanan Israel, menyebabkan sejumlah pengunjuk rasa luka-luka.
Dalam aksi protes di Universitas Birzeit, Ramallah, menyebabkan 11 orang luka-luka, enam diantara karena terkena peluru karet yang ditembakkan tentara-tentara zionis.
Di Bethlehem, remaja Palestina berusia 13 tahun, Muhammad Khalid Al-Kirdi mengalami luka serius karena terkena tembakan senjata Israel di bagian kaki dan punggungnya. Muhammad harus menjalani bedah di rumah sakit Beit Jala untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di tubuhnya.
Korban tembak lainnya adalah seorang remaja yang belum diketahui identitasnya, yang dibawa ke Rumah Sakit Hadassah di Yerusalem. Petugas Bulan Sabit Merah mengatakan, remaja itu terkena tembakan peluru karet di bagian kepalanya.
Aksi protes juga berlangsung di Hebron dan Tulkarim. Ratusan warga Palestina turun ke jalan di kedua kota itu. Pasukan zionis yang berusaha membubarkan aksi melepaskan tembakan peluru karet dan gas air mata. Akibatnya di Tulkarim, 14 pengunjuk rasa mengalami luka ringan. (aisyah/mn) (knrp.or.id)

KNRP Sulsel dan KAMMI Makassar Gelar Konser Kemanusiaan



Makassar diguyur hujan deras tiada henti, berhari-hari.Banjir  melanda,jalanantergenang.Tapi semua itu tidak menghalangi nurani untuk berbagi kepada mereka yang memerlukan ukuran kasih dari tangan-tangan para dermawan.
We Care Palestine adalah tema Konser Kemanusiaan yang diselenggarakan oleh Social Service Center Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Daerah Makassar (SSC KAMMI Makassar) bersama Komite Nasional untuk Rakyat Palestina Sulawesi Selatan (KNPR Sulsel), Sabtu (5/1) di Baruga AP Pettarani Universitas Hasanuddin.
Kegiatan ini dihadiri oleh hampir seribu peserta yang berasal dari berbagai kalangan dan  berbagai usia. Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor III Universitas Hasanuddin, Nasaruddin Salam, MT, Ketua KNRP Sulsel Mujetaba Mustafa dan diisi oleh Tim NasyidIzzatul Islam serta Fadly PADI.
Dalam sambutannya, Nasaruddin Salam menyampaikan rasa pritahinterhadapPalestina.“Israel membangunkekuatandari rasa takut.Tapikekuatan yang dibangundari rasa cintalah yang akan abadi. Kita berada disini karena rasa cinta pada Palestina, dan dengan cinta itu kitab Isa yakin Palestina akan kembali sejahtera,” ujarnya sebelum membuka acara ini.
Sebelum konser berlangsung, pihak KNRP Sulsel menyampaikan orasi kemanusiaan.“Sebagai bangsa merdeka, yang tertempa dengan pendidikan di segala usia, kita  harus malu.
Indonesia yang memiliki anak-anak berpendidikan, justru mencatat banyak kasus kekerasan yang pelakunya adalah anak dibawah umur.Sedangkan di Palestina? Disana anak-anak justru menjadi pendekar, pahlawan, pemberani, yang melawan tentara Zionis Israel hanya dengan bersenjatakan batu.
Ini harus menjadi bahan pemikiran kita semua, bahwa hidup kita dan anak-anak kita terlalu banyak dimanjakan oleh fasilitas duniawi yang tidakdirasakanolehanak-anak di Palestina,” demikian kutipan orasi kemanusiaan dari Ustadz Mujetaba Mustafa selaku Ketua KNRP Sulsel.
Di sela-sela konser, ucapan bermakna senada disampaikan Tim Nasyid Izzatul Islam dan Fadly Padi sebagai pengisi acara.“Kita disini sama-sama hadir untuk memberikan dukungan kemanusiaan kepada saudara-saudara kita yang tertindas di Palestina.Suatu saat, kitadan KNRP Sulsel akan mengadakan konser serupa yang insya Allah akan menghasilkan dana yang lebih banyak untuk dikirim  ke Palestina.”
Dana yang terkumpul dalam konser kemanusiaan ini berkisar 50-an juta rupiah dan siap disalurkan ke Palestina melalui KNRP Sulsel, yang diberikan secara simbolik oleh SSC KAMMI Makassar. Menurut Arif Ardiansyah, ST, selaku dari pihak penyelenggara sekaligus Ketua Umum SSC KAMMI Makassar, acara ini dikemas untuk mengajak masyarakat umum maupun mahasiswa serta pemuda untuk tetap peduli terhadap masalah-masalah kemanusiaan yang terjadi di sekitar kita. “Kita harus berkontribusi riil pada penindasan dan pembantaian yang terjadi.Kita tak boleh tinggal diam. SSC KAMMI Makassar tidak akan berhenti mengadakan kegiatan  seperti ini,” Ujarnya.
“Selain itu, kami juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena Ustadz Yusuf Mansur tidak bisa turutserta mengisi kegiatan ini.Ini adalah kelalaian kami dari panitia yang tidak sempat menyampaikan konfirmasi kepada peserta sebelumnya,” tambah Arif. (wacanakampus.com)

Kamis, 21 Februari 2013

Kesatuan Ulama’ Islam Sedunia Dukung Tawanan Issawi


Kesatuan Ulama’ Islam Sedunia mengumumkan dukungan penuhnya kepada tawanan Palestina yang bernama Samer Issawi, dan mengutuk sikap diam dunia internasional yang mengacuhkan penderitaan yang dialami oleh Issawi di penjara Zionis Israel.
Ikatan ulama dunia ini kemudian menyerukan kepada mereka para pendekar HAM dan para tokoh internasional untuk turun tangan membebaskan Issawi dan teman-temannya dari penjara Israel.
Hal yang sama juga diminta oleh faksi-faksi yang ada di Palestina, agar dunia internasional bersatu membela para tawanan Palestina yang menggelar aksi mogok makan di penjara Israel dan juga memperjuangkan agar hak-hak mereka semua dapat kembali seperti sediakala.

Kesatuan Ulama’ Islam Sedunia ini kemudian menyampaikan bahwa pihaknya terus mengikuti perkembangan para tawanan Palestina di penjara-penjara Israel, terkhusus tawanan yang bernama Issawi yang sudah lama melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk perlawanan dirinya terhadap penjajahan dan ketidakadilan. (itd) (knrp.or.id)

Senin, 18 Februari 2013

Teror Israel terhadap Isteri dan Anak-Anak Tahanan Palestina


Alih-alih memberikan perlakuan yang lebih baik pada para tahanan Palestina sesuai desakan Uni Eropa beberapa hari yang lalu, kelakuan aparat penjara zionis Israel malah makin tak berperikemanusiaan.
Sekarang, bukan cuma tahanan Palestina yang diteror, tapi juga keluarga tahanan yang datang ke penjara untuk menjenguk keluarganya yang ditahan zionis. Teror itu dialami keluarga Ayman Al-Za’qiq, salah seorang warga Palestina yang ditahan di penjara Israel Ofer di Ramallah.



Aparat zionis Israel menangkap isteri Ayman, saat ia menjenguk suaminya pada Minggu (17/2). Asosiasi tahanan Palestina menyatakan, tentara zionis menangkap dan menahan Shireen Al-Za’qiq beserta dua anak perempuannya.
Ayman, warga Palestina dari desa Beit Umar, Al-Khalil sudah satu setengah tahun mendekam di penjara Israel, dengan status tahanan administratif.  Sampai hari ini, belum ada kejelasan tentang nasib isteri dan dua anak perempuan Ayman yang ditangkap tentara zionis saat akan menjenguknya.
Aparat zionis Israel sudah sering melakukan penangkapan terhadap isteri dan anak-anak tahanan Palestina, saat mereka datang menjenguk ke penjara. (aisyah/pic)

Dunia Internasional Serukan Selamatkan Pengungsi Palestina di Suriah


Sedikitnya tiga buah organisasi internasional menyerukan kepada dunia agar segera bertindak melakukan perlindungan secara hukum dan UU terhadap para pengungsi Palestina yang kondisinya terancam di kamp pengungsian di Suriah. Dan juga kepada sebagian mereka yang berada di perbatasan Lebanon dan Yordania. Lembaga ini kecewa dengan PBB yang kurang memberikan perhatian terhadap masalah tersebut.


3 lembaga yang dimaksud ini adalah Observatory Euro-Mediterranean Human Rights – Geneva”, Kelompok Kerja untuk Palestina Suriah-Lebanon, Lembaga untuk Kembali ke Tanah Palestina -London. Dalam penjelasannya kepada media Safa pada hari Senin (18/2) mereka melaporkan bahwa sebanyak 600.000 pengungsi Palestina berada di Suriah sejak meletusnya revolusi di negeri itu pada tahun 2011 lalu. Koneksi ke mereka terputus setelah kamp pengungsian mereka menjadi sasaran serangan militer rezim Assad.
Para pengungsi Palestina yang berada di Suriah kini kondisinya terceraiberai, mereka terlempar ke negara tetangga. Sebagian mereka kini terbagi ke Yordania, Lebanon, Turki, Mesir dan Libya. Sebagiannya masih tetap bertahan di kamp pengungsian mereka yang ada di Suriah di tengah ancaman serangan rezim Assad. Mereka yang masih berada di dalam dilarang untuk mengungsi ke Yordania dan Lebanon karena menurut rezim Assad itu melanggar UU. (sf)
(knrp.or.id)

Minggu, 17 Februari 2013

Mengapa kita harus bela PALESTINA

Ketika seorang muslim bicara mengenai palestina ,maka ia setidaknya terluka secara perasaan. Ada nilai kemanusiaan dan ke-islam-an di bumi palestina yang dinjak-injak Zionis Israel. Sekalipun di Singapura misalnya ada peringatan berdirinya negara Israel ,kemudian ada warga Indonesia ikut hadir, itu cukup melukai perasaan kita sebagai bangsa Indonesia yang anti penjajahan di bumi ini. Sebagai bangsa Indonesia, melihat Palestina dan permasalahan yang dihadapinya, tidak leps dari beberapa hal penting.




Pertama, Palestina dari kacamata ke manusiaan. Bangsa ini adalah bangsa yang dizalimi Israel. Maka dijajah, diusir dan bahkan dibunuh. Bangasa Indonesia memiliki sejarah panjang dengan penjajahan. Itulah sebabnya kenapa bangsa ini sangat anti terhadap penjajahan.


Kedua, bangsa Indonesia berhutang budi pada bangsa Palestina. Ketika rakyat Indonesia memproklamirkan kemerdekaanya, Syaikh Amin al Husaini,Mufti Besar Palestina waktu itu, termasuk orang pertama yang mengucapkan selamat atas kemerdekaan Indonesia. Sehingga tercatat dalam sejarah, Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan rakyat Indonesia.


 ketiga,Palestina dilihat sebagai bangsa yang memeluk agama islam, sehingga haknya sebagai Muslim ada dipundak setiap Muslim Indonesia. Karena seorang Muslim dengan Muslim yang lain hakekatnya bagai satu tubuh. Bila ada satu anggota tubuh yang sakit makan dirasakan pula oleh anggotatubuh yang lain.

Keempat, antara Muslim Indonesia dan Palestina ada ketertarikan iman. Bila kita tidak punya rasa dengan apa yang dihadapi rakyat palestina, maka perlu dipertanyakan keimanan kita. Tidak itu, ditanah Palestina terdapat Al-Aqsha yang hingga sekarang, Zionis Israel terus berupaya meroboohkan kiblat pertama umat Islam. Sebagian lokasinya sudah mereka jadikan sebagai musium. Bahkan sekarang shalat di masjid ini mereka dilarang.



Pasukan Zionis Tangkapi Warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza


Pasukan zionis Israel melakukan operasi penangkapan terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza sepanjang hari Jumat petang sampai Sabtu (16/2) pagi.
Dalam operasi tersebut, pasukan zionis menangkap 24 orang, kebanyakan anak-anak di Tepi Barat, dan menangkap dua anak Palestina di Gaza. Sementara belasan orang luka-luka terkena tembakan senjata tentara-tentara zionis di sejumlah tempat di wilayah pendudukan.
Penyerbuan pertama pasukan zionis terjadi di Beit Fajjr, Bethlehem. Di pemukiman itu, tentara-tentara zionis menangkap lima pemuda Palestina berusia antara 14-19 tahun.
Di Ramallah, pasukan zionis menangkap empat pemuda Palestina dengan tuduhan bahwa keempat pemuda itu membawa senjata.  Dua warga Palestina lainnya ditangkap pasukan zionis di dekat pemukiman Yahudi Etzion, Bethlehem. Tentara zionis menuding dua pemuda Palestina sedang mencoba menembak ke arah pemukiman Yahudi, sehingga keduanya langsung ditangkap.


Palestinian Information Center juga melaporkan bahwa militer zionis menangkap dan menahan lebih dari 15 pemuda Palestina yang sedang melakukan aksi protes di dekat pos Israel di Al-Jalama, Jenin. Aksi protes para pemuda Palestina untuk mendukung aksi mogok makan tahanan-tahanan Palestina yang sedang berlangsung di penjara-penjara Israel.
Operasi penangkapan berlanjut hingga malam hari. Dalam penyerbuan pasukan zionis ke Ya’bod, Jenin terjadi bentrokan dengan warga setempat sehingga 50 warga Palestina menjalani perawatan karena menghirup asap gas air mata.
Di kamp pengungsi Jenin, pasukan zionis juga mengejar belasan pemuda Palestina, dan menangkap satu orang diantaranya bernama Rashed Al-Ahmad, berusia 20 tahun. Ahmad tertangkap setelah ia ditabrak oleh jeep militer Israel.
Dalam insiden di kamp pengungsi ini, sejumlah warga Palestina juga mengalami luka-luka. Korban yang mengalami luka serius antara lain Abed As-Sanoury karena bagian mulutnya terkena tembakan dari peluru tajam yang dilepaskan militer Israel.
Saksi mata di tempat kejadian mengungkapkan, militer Israel bukan hanya menculik pemuda-pemuda Palestina,tapi juga melakukan penghinaan dan pelecehan sehingga memicu bentrokan dengan warga Palestina.
Para pemuda Palestina yang desanya diserbu pasukan zionis melakukan penyerangan balik berbekal batu dan botol kosong. Sementara pasukan zionis menggunakan peluru karet, peluru tajam, granat, dan sejumlah alat militer lainnya untuk meneror warga Palestina.

Bocah-Bocah Palestina korban ledakan Amunisi Zionis



Bocah lelaki Palestina berusia 5 tahun, Imad Abu Qadrous menghembuskan napas terakhir setelah dua hari dirawat di rumah sakit.
Imad mengalami luka berat di bagian kepala akibat ledakan yang diduga berasal dari amunisi militer zionis yang terjadi di kawasan Syaikh Radwan, sebelah utara Jalur Gaza.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra, selain Imad, tiga anak Gaza lainnya menderita luka-luka akibat ledakan itu dan masih dirawat. Salah satunya adalah adalah saudara kandung Imad, yang kehilangan tangannya setelah terkena ledakan.
Kejadian serupa terjadi lagi pada hari ini, Kamis (14/2). Tiga anak Gaza luka-luka terkena ledakan yang juga diduga akibat amunisi militer Israel. Peristiwanya terjadi di Beit Hanoun, utara Jalur Gaza.
Tiga korban yang merupakan kakak beradik itu adalah Abdel Karim Abu Odeh,6, Amer Abu Odeh, 4, dan Duha Abu Odeh,4. Akibat luka-lukanya, ketiga bersaudara itu dirawat di rumah sakit Beit Hanoun. (aisyah/pic/mn)

Menimba Ilmu Alquran 1 Bulan Di Gaza 8 Remaja RI Pulang Bergelar Hafiz


Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) dan Pesantren Tahfiz Sekolah Daarul Qur’an Internasional Bandung hari ini menerima kepulangan 8 duta Alquran Indonesia untuk Palestina ke Gaza. Rombongan ini telah berada di Gaza sejak 7 Juli-7 Agustus 2012.
Para duta Alquran ini masih berusia belasan tahun, 3 orang di antaranya sudah hafal 30 juz Alquran.
“Pengiriman duta Alquran ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan dengan Asia Pacific Community (Aspac) for Palestine, sebagai bentuk penghargaan terhadap Palestina di Asia Pasifik,” ujar Direktur Pesantren Tahfidz Sekolah Daarul Qur’an Internasional Bandung sekaligus ketua rombongan, Ustadz Agus Sujatmiko saat jumpa pers di Gedung KNRP di Jalan Jabir Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (15/8/2012).
Agus mengaku sempat merasa takut membawa anak-anak binaannya ke Palestina yang sedang dalam kondisi perang. Namun ternyata suasana di sana cukup aman, sehingga mereka bisa belajar Alquran dan melakukan banyak kegiatan lainnya.
“Sempat deg-degan bawa anak-anak ke Palestina yang sedang berperang. Tapi kami bisa belajar Alquran di sana. Kunjungan ini membuktikan sekali lagi bahwa Gaza adalah kota yang aman. Walau dalam kungkungan zionis Israel, Gaza jauh dari kesan terorisme yang selama ini digaungkan oleh pihak barat,” lanjut Agus.
Rombongan Indonesia diterima baik oleh masyarakat dan tokoh Gaza, termasuk Perdana Menteri (PM) Palestina.
“Walaupun mereka kekurangan, mereka membuat makanan terbaik yang bisa mereka buat. Para pemuda Palestina memiliki semangat yang tinggi dan siap jika suatu saat mereka dibutuhkan untuk berjihad,” kata Agus.
Pengiriman duta Alquran ini bertujuan untuk menguatkan hubungan baik yang telah lama dijalin antara Indonesia dan Palestina. Selain itu, dari kunjungan ini Agus mengaku belajar banyak mengenai pengelolaan masyarakat berbasis Alquran.
“Kunjungan ini juga bermanfaat untuk pembelajaran untuk mencoba membangun basis komunitas penghafal Alquran di beberapa tempat di Indonesia, terutama generasi muda. Diharapkan di masa mendatang dapat lahir para pemimpin bangsa yang dekat dengan Alquran termasuk hafiz Alquran,” ujarnya.
Salah satu duta Alquran, Hanif Hibatullah (14) yang hafal 10 juz Alquran ini mengaku senang dapat menimba ilmu Alquran di Palestina.
“Saya ke Gaza dengan modal hafalan 10 juz. Di sana saya ingin menggali ilmu-ilmu yang tidak ada di sekolah. Pengalamannya sangat menyenangkan karena kami disambut dengan sangat baik terutama saat perpisahan dengan rakyat Palestina. Walaupun mereka dalam keadaan perang, namun mereka sangat memuliakan kedatangan kami,” kata Hanif.
Agus menambahkan di Palestina, para duta Alquran memiliki kesempatan untuk menambah hafalannya. Selain itu, rombongannya begitu dimuliakan oleh warga Palestina. Bahkan beberapa di antara duta Alquran dipersilakan menjadi imam salat Tarawih di Palestina. Selain itu, mereka juga sempat menampilkan grup nasyid yang disiarkan langsung di Radio Aqsa, Palestina. Agus mengungkapkan bahwa di Palestina, muslim Indonesia dikenal memiliki suara yang merdu.
“Mereka mengajak kami ke berbagai acara di beberapa masjid, bahkan meminta kami untuk menjadi imam salat tarawih si sana. Menurut mereka, muslim Indonesia memiliki suara yang merdu,” pungkasnya. (detik.com)
knrp.or.id