Situasi di Tepi Barat dmasih tegang menyusul syahidnya Arafat Jaradat, tahanan Palestina yang meninggal dunia karena penyiksaan di penjara Israel.
Aksi protes di Tepi Barat atas kematian Jaradat yang hari ini memasuki hari kedua, diwarnai bentrokan dengan aparat keamanan zionis Israel. Aksi protes juga dilakukan warga Palestina di Jalur Gaza.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan Israel sengaja ingin menimbulkan kekacauan, tapi Palestina tidak akan terjerumus dalam kekacauan itu.
“Israel menginginkan kekacauan … kami tidak akan membiarkan mereka membawa kita ke dalam kekacauan itu, yang hanya akan makin memperburuk kehidupan anak-anak dan generasi muda kita,” kata Abbas pada para wartawan di Ramallah.
“Kita kehilangan Arafat Jaradat yang ditangkap Israel dan pulang dalam peti mati. Masalah ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kita tidak akan membiarkan Israel memenjarakan warga Palestina seumur hidup untuk kejahatan yang tidak mereka lakukan,” tukas Abbas.
Ia menegaskan yang kita minta adalah perdamaian yang dibangun atas keadilan, dan Israel menghentikan aktivitas pembangunan pemukimannya. Palestina berada di bawah penjajahan Israel, dan menurut Konvensi Jenewa, Israel tidak boleh mengubah wilayah asli Palestina yang didudukinya dan menempatkan orang-orang Israel di wilayah tersebut.
Sementara itu aksi-aksi protes warga Palestina di kota-kota di Tepi Barat direspon dengan kekerasan oleh aparat keamanan Israel, menyebabkan sejumlah pengunjuk rasa luka-luka.
Dalam aksi protes di Universitas Birzeit, Ramallah, menyebabkan 11 orang luka-luka, enam diantara karena terkena peluru karet yang ditembakkan tentara-tentara zionis.
Di Bethlehem, remaja Palestina berusia 13 tahun, Muhammad Khalid Al-Kirdi mengalami luka serius karena terkena tembakan senjata Israel di bagian kaki dan punggungnya. Muhammad harus menjalani bedah di rumah sakit Beit Jala untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di tubuhnya.
Korban tembak lainnya adalah seorang remaja yang belum diketahui identitasnya, yang dibawa ke Rumah Sakit Hadassah di Yerusalem. Petugas Bulan Sabit Merah mengatakan, remaja itu terkena tembakan peluru karet di bagian kepalanya.
Aksi protes juga berlangsung di Hebron dan Tulkarim. Ratusan warga Palestina turun ke jalan di kedua kota itu. Pasukan zionis yang berusaha membubarkan aksi melepaskan tembakan peluru karet dan gas air mata. Akibatnya di Tulkarim, 14 pengunjuk rasa mengalami luka ringan. (aisyah/mn) (knrp.or.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar