Selasa, 26 Februari 2013

Presiden Palestina: Israel Menginginkan Kekacauan


Situasi di Tepi Barat dmasih tegang menyusul syahidnya Arafat Jaradat, tahanan Palestina yang meninggal dunia karena penyiksaan di penjara Israel.
Aksi protes di Tepi Barat atas kematian Jaradat yang hari ini memasuki hari kedua, diwarnai bentrokan dengan aparat keamanan zionis Israel. Aksi protes juga dilakukan warga Palestina di Jalur Gaza.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan Israel sengaja ingin menimbulkan kekacauan, tapi Palestina tidak akan terjerumus dalam kekacauan itu.

“Israel menginginkan kekacauan … kami tidak akan membiarkan mereka membawa kita ke dalam kekacauan itu, yang hanya akan makin memperburuk kehidupan anak-anak dan generasi muda kita,” kata Abbas  pada para wartawan di Ramallah.
“Kita kehilangan Arafat Jaradat yang ditangkap Israel dan pulang dalam peti mati. Masalah ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kita tidak akan membiarkan Israel memenjarakan warga Palestina seumur hidup untuk kejahatan yang tidak mereka lakukan,” tukas Abbas.
Ia menegaskan yang kita minta adalah perdamaian yang dibangun atas keadilan, dan Israel menghentikan aktivitas pembangunan pemukimannya. Palestina berada di bawah penjajahan Israel, dan menurut Konvensi Jenewa, Israel tidak boleh mengubah wilayah asli Palestina yang didudukinya dan menempatkan orang-orang Israel di wilayah tersebut.
Sementara itu aksi-aksi protes warga Palestina di kota-kota di Tepi Barat direspon dengan kekerasan oleh aparat keamanan Israel, menyebabkan sejumlah pengunjuk rasa luka-luka.
Dalam aksi protes di Universitas Birzeit, Ramallah, menyebabkan 11 orang luka-luka, enam diantara karena terkena peluru karet yang ditembakkan tentara-tentara zionis.
Di Bethlehem, remaja Palestina berusia 13 tahun, Muhammad Khalid Al-Kirdi mengalami luka serius karena terkena tembakan senjata Israel di bagian kaki dan punggungnya. Muhammad harus menjalani bedah di rumah sakit Beit Jala untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di tubuhnya.
Korban tembak lainnya adalah seorang remaja yang belum diketahui identitasnya, yang dibawa ke Rumah Sakit Hadassah di Yerusalem. Petugas Bulan Sabit Merah mengatakan, remaja itu terkena tembakan peluru karet di bagian kepalanya.
Aksi protes juga berlangsung di Hebron dan Tulkarim. Ratusan warga Palestina turun ke jalan di kedua kota itu. Pasukan zionis yang berusaha membubarkan aksi melepaskan tembakan peluru karet dan gas air mata. Akibatnya di Tulkarim, 14 pengunjuk rasa mengalami luka ringan. (aisyah/mn) (knrp.or.id)

KNRP Sulsel dan KAMMI Makassar Gelar Konser Kemanusiaan



Makassar diguyur hujan deras tiada henti, berhari-hari.Banjir  melanda,jalanantergenang.Tapi semua itu tidak menghalangi nurani untuk berbagi kepada mereka yang memerlukan ukuran kasih dari tangan-tangan para dermawan.
We Care Palestine adalah tema Konser Kemanusiaan yang diselenggarakan oleh Social Service Center Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Daerah Makassar (SSC KAMMI Makassar) bersama Komite Nasional untuk Rakyat Palestina Sulawesi Selatan (KNPR Sulsel), Sabtu (5/1) di Baruga AP Pettarani Universitas Hasanuddin.
Kegiatan ini dihadiri oleh hampir seribu peserta yang berasal dari berbagai kalangan dan  berbagai usia. Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor III Universitas Hasanuddin, Nasaruddin Salam, MT, Ketua KNRP Sulsel Mujetaba Mustafa dan diisi oleh Tim NasyidIzzatul Islam serta Fadly PADI.
Dalam sambutannya, Nasaruddin Salam menyampaikan rasa pritahinterhadapPalestina.“Israel membangunkekuatandari rasa takut.Tapikekuatan yang dibangundari rasa cintalah yang akan abadi. Kita berada disini karena rasa cinta pada Palestina, dan dengan cinta itu kitab Isa yakin Palestina akan kembali sejahtera,” ujarnya sebelum membuka acara ini.
Sebelum konser berlangsung, pihak KNRP Sulsel menyampaikan orasi kemanusiaan.“Sebagai bangsa merdeka, yang tertempa dengan pendidikan di segala usia, kita  harus malu.
Indonesia yang memiliki anak-anak berpendidikan, justru mencatat banyak kasus kekerasan yang pelakunya adalah anak dibawah umur.Sedangkan di Palestina? Disana anak-anak justru menjadi pendekar, pahlawan, pemberani, yang melawan tentara Zionis Israel hanya dengan bersenjatakan batu.
Ini harus menjadi bahan pemikiran kita semua, bahwa hidup kita dan anak-anak kita terlalu banyak dimanjakan oleh fasilitas duniawi yang tidakdirasakanolehanak-anak di Palestina,” demikian kutipan orasi kemanusiaan dari Ustadz Mujetaba Mustafa selaku Ketua KNRP Sulsel.
Di sela-sela konser, ucapan bermakna senada disampaikan Tim Nasyid Izzatul Islam dan Fadly Padi sebagai pengisi acara.“Kita disini sama-sama hadir untuk memberikan dukungan kemanusiaan kepada saudara-saudara kita yang tertindas di Palestina.Suatu saat, kitadan KNRP Sulsel akan mengadakan konser serupa yang insya Allah akan menghasilkan dana yang lebih banyak untuk dikirim  ke Palestina.”
Dana yang terkumpul dalam konser kemanusiaan ini berkisar 50-an juta rupiah dan siap disalurkan ke Palestina melalui KNRP Sulsel, yang diberikan secara simbolik oleh SSC KAMMI Makassar. Menurut Arif Ardiansyah, ST, selaku dari pihak penyelenggara sekaligus Ketua Umum SSC KAMMI Makassar, acara ini dikemas untuk mengajak masyarakat umum maupun mahasiswa serta pemuda untuk tetap peduli terhadap masalah-masalah kemanusiaan yang terjadi di sekitar kita. “Kita harus berkontribusi riil pada penindasan dan pembantaian yang terjadi.Kita tak boleh tinggal diam. SSC KAMMI Makassar tidak akan berhenti mengadakan kegiatan  seperti ini,” Ujarnya.
“Selain itu, kami juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena Ustadz Yusuf Mansur tidak bisa turutserta mengisi kegiatan ini.Ini adalah kelalaian kami dari panitia yang tidak sempat menyampaikan konfirmasi kepada peserta sebelumnya,” tambah Arif. (wacanakampus.com)

Kamis, 21 Februari 2013

Kesatuan Ulama’ Islam Sedunia Dukung Tawanan Issawi


Kesatuan Ulama’ Islam Sedunia mengumumkan dukungan penuhnya kepada tawanan Palestina yang bernama Samer Issawi, dan mengutuk sikap diam dunia internasional yang mengacuhkan penderitaan yang dialami oleh Issawi di penjara Zionis Israel.
Ikatan ulama dunia ini kemudian menyerukan kepada mereka para pendekar HAM dan para tokoh internasional untuk turun tangan membebaskan Issawi dan teman-temannya dari penjara Israel.
Hal yang sama juga diminta oleh faksi-faksi yang ada di Palestina, agar dunia internasional bersatu membela para tawanan Palestina yang menggelar aksi mogok makan di penjara Israel dan juga memperjuangkan agar hak-hak mereka semua dapat kembali seperti sediakala.

Kesatuan Ulama’ Islam Sedunia ini kemudian menyampaikan bahwa pihaknya terus mengikuti perkembangan para tawanan Palestina di penjara-penjara Israel, terkhusus tawanan yang bernama Issawi yang sudah lama melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk perlawanan dirinya terhadap penjajahan dan ketidakadilan. (itd) (knrp.or.id)

Senin, 18 Februari 2013

Teror Israel terhadap Isteri dan Anak-Anak Tahanan Palestina


Alih-alih memberikan perlakuan yang lebih baik pada para tahanan Palestina sesuai desakan Uni Eropa beberapa hari yang lalu, kelakuan aparat penjara zionis Israel malah makin tak berperikemanusiaan.
Sekarang, bukan cuma tahanan Palestina yang diteror, tapi juga keluarga tahanan yang datang ke penjara untuk menjenguk keluarganya yang ditahan zionis. Teror itu dialami keluarga Ayman Al-Za’qiq, salah seorang warga Palestina yang ditahan di penjara Israel Ofer di Ramallah.



Aparat zionis Israel menangkap isteri Ayman, saat ia menjenguk suaminya pada Minggu (17/2). Asosiasi tahanan Palestina menyatakan, tentara zionis menangkap dan menahan Shireen Al-Za’qiq beserta dua anak perempuannya.
Ayman, warga Palestina dari desa Beit Umar, Al-Khalil sudah satu setengah tahun mendekam di penjara Israel, dengan status tahanan administratif.  Sampai hari ini, belum ada kejelasan tentang nasib isteri dan dua anak perempuan Ayman yang ditangkap tentara zionis saat akan menjenguknya.
Aparat zionis Israel sudah sering melakukan penangkapan terhadap isteri dan anak-anak tahanan Palestina, saat mereka datang menjenguk ke penjara. (aisyah/pic)

Dunia Internasional Serukan Selamatkan Pengungsi Palestina di Suriah


Sedikitnya tiga buah organisasi internasional menyerukan kepada dunia agar segera bertindak melakukan perlindungan secara hukum dan UU terhadap para pengungsi Palestina yang kondisinya terancam di kamp pengungsian di Suriah. Dan juga kepada sebagian mereka yang berada di perbatasan Lebanon dan Yordania. Lembaga ini kecewa dengan PBB yang kurang memberikan perhatian terhadap masalah tersebut.


3 lembaga yang dimaksud ini adalah Observatory Euro-Mediterranean Human Rights – Geneva”, Kelompok Kerja untuk Palestina Suriah-Lebanon, Lembaga untuk Kembali ke Tanah Palestina -London. Dalam penjelasannya kepada media Safa pada hari Senin (18/2) mereka melaporkan bahwa sebanyak 600.000 pengungsi Palestina berada di Suriah sejak meletusnya revolusi di negeri itu pada tahun 2011 lalu. Koneksi ke mereka terputus setelah kamp pengungsian mereka menjadi sasaran serangan militer rezim Assad.
Para pengungsi Palestina yang berada di Suriah kini kondisinya terceraiberai, mereka terlempar ke negara tetangga. Sebagian mereka kini terbagi ke Yordania, Lebanon, Turki, Mesir dan Libya. Sebagiannya masih tetap bertahan di kamp pengungsian mereka yang ada di Suriah di tengah ancaman serangan rezim Assad. Mereka yang masih berada di dalam dilarang untuk mengungsi ke Yordania dan Lebanon karena menurut rezim Assad itu melanggar UU. (sf)
(knrp.or.id)

Minggu, 17 Februari 2013

Mengapa kita harus bela PALESTINA

Ketika seorang muslim bicara mengenai palestina ,maka ia setidaknya terluka secara perasaan. Ada nilai kemanusiaan dan ke-islam-an di bumi palestina yang dinjak-injak Zionis Israel. Sekalipun di Singapura misalnya ada peringatan berdirinya negara Israel ,kemudian ada warga Indonesia ikut hadir, itu cukup melukai perasaan kita sebagai bangsa Indonesia yang anti penjajahan di bumi ini. Sebagai bangsa Indonesia, melihat Palestina dan permasalahan yang dihadapinya, tidak leps dari beberapa hal penting.




Pertama, Palestina dari kacamata ke manusiaan. Bangsa ini adalah bangsa yang dizalimi Israel. Maka dijajah, diusir dan bahkan dibunuh. Bangasa Indonesia memiliki sejarah panjang dengan penjajahan. Itulah sebabnya kenapa bangsa ini sangat anti terhadap penjajahan.


Kedua, bangsa Indonesia berhutang budi pada bangsa Palestina. Ketika rakyat Indonesia memproklamirkan kemerdekaanya, Syaikh Amin al Husaini,Mufti Besar Palestina waktu itu, termasuk orang pertama yang mengucapkan selamat atas kemerdekaan Indonesia. Sehingga tercatat dalam sejarah, Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan rakyat Indonesia.


 ketiga,Palestina dilihat sebagai bangsa yang memeluk agama islam, sehingga haknya sebagai Muslim ada dipundak setiap Muslim Indonesia. Karena seorang Muslim dengan Muslim yang lain hakekatnya bagai satu tubuh. Bila ada satu anggota tubuh yang sakit makan dirasakan pula oleh anggotatubuh yang lain.

Keempat, antara Muslim Indonesia dan Palestina ada ketertarikan iman. Bila kita tidak punya rasa dengan apa yang dihadapi rakyat palestina, maka perlu dipertanyakan keimanan kita. Tidak itu, ditanah Palestina terdapat Al-Aqsha yang hingga sekarang, Zionis Israel terus berupaya meroboohkan kiblat pertama umat Islam. Sebagian lokasinya sudah mereka jadikan sebagai musium. Bahkan sekarang shalat di masjid ini mereka dilarang.



Pasukan Zionis Tangkapi Warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza


Pasukan zionis Israel melakukan operasi penangkapan terhadap warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza sepanjang hari Jumat petang sampai Sabtu (16/2) pagi.
Dalam operasi tersebut, pasukan zionis menangkap 24 orang, kebanyakan anak-anak di Tepi Barat, dan menangkap dua anak Palestina di Gaza. Sementara belasan orang luka-luka terkena tembakan senjata tentara-tentara zionis di sejumlah tempat di wilayah pendudukan.
Penyerbuan pertama pasukan zionis terjadi di Beit Fajjr, Bethlehem. Di pemukiman itu, tentara-tentara zionis menangkap lima pemuda Palestina berusia antara 14-19 tahun.
Di Ramallah, pasukan zionis menangkap empat pemuda Palestina dengan tuduhan bahwa keempat pemuda itu membawa senjata.  Dua warga Palestina lainnya ditangkap pasukan zionis di dekat pemukiman Yahudi Etzion, Bethlehem. Tentara zionis menuding dua pemuda Palestina sedang mencoba menembak ke arah pemukiman Yahudi, sehingga keduanya langsung ditangkap.


Palestinian Information Center juga melaporkan bahwa militer zionis menangkap dan menahan lebih dari 15 pemuda Palestina yang sedang melakukan aksi protes di dekat pos Israel di Al-Jalama, Jenin. Aksi protes para pemuda Palestina untuk mendukung aksi mogok makan tahanan-tahanan Palestina yang sedang berlangsung di penjara-penjara Israel.
Operasi penangkapan berlanjut hingga malam hari. Dalam penyerbuan pasukan zionis ke Ya’bod, Jenin terjadi bentrokan dengan warga setempat sehingga 50 warga Palestina menjalani perawatan karena menghirup asap gas air mata.
Di kamp pengungsi Jenin, pasukan zionis juga mengejar belasan pemuda Palestina, dan menangkap satu orang diantaranya bernama Rashed Al-Ahmad, berusia 20 tahun. Ahmad tertangkap setelah ia ditabrak oleh jeep militer Israel.
Dalam insiden di kamp pengungsi ini, sejumlah warga Palestina juga mengalami luka-luka. Korban yang mengalami luka serius antara lain Abed As-Sanoury karena bagian mulutnya terkena tembakan dari peluru tajam yang dilepaskan militer Israel.
Saksi mata di tempat kejadian mengungkapkan, militer Israel bukan hanya menculik pemuda-pemuda Palestina,tapi juga melakukan penghinaan dan pelecehan sehingga memicu bentrokan dengan warga Palestina.
Para pemuda Palestina yang desanya diserbu pasukan zionis melakukan penyerangan balik berbekal batu dan botol kosong. Sementara pasukan zionis menggunakan peluru karet, peluru tajam, granat, dan sejumlah alat militer lainnya untuk meneror warga Palestina.

Bocah-Bocah Palestina korban ledakan Amunisi Zionis



Bocah lelaki Palestina berusia 5 tahun, Imad Abu Qadrous menghembuskan napas terakhir setelah dua hari dirawat di rumah sakit.
Imad mengalami luka berat di bagian kepala akibat ledakan yang diduga berasal dari amunisi militer zionis yang terjadi di kawasan Syaikh Radwan, sebelah utara Jalur Gaza.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra, selain Imad, tiga anak Gaza lainnya menderita luka-luka akibat ledakan itu dan masih dirawat. Salah satunya adalah adalah saudara kandung Imad, yang kehilangan tangannya setelah terkena ledakan.
Kejadian serupa terjadi lagi pada hari ini, Kamis (14/2). Tiga anak Gaza luka-luka terkena ledakan yang juga diduga akibat amunisi militer Israel. Peristiwanya terjadi di Beit Hanoun, utara Jalur Gaza.
Tiga korban yang merupakan kakak beradik itu adalah Abdel Karim Abu Odeh,6, Amer Abu Odeh, 4, dan Duha Abu Odeh,4. Akibat luka-lukanya, ketiga bersaudara itu dirawat di rumah sakit Beit Hanoun. (aisyah/pic/mn)

Menimba Ilmu Alquran 1 Bulan Di Gaza 8 Remaja RI Pulang Bergelar Hafiz


Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) dan Pesantren Tahfiz Sekolah Daarul Qur’an Internasional Bandung hari ini menerima kepulangan 8 duta Alquran Indonesia untuk Palestina ke Gaza. Rombongan ini telah berada di Gaza sejak 7 Juli-7 Agustus 2012.
Para duta Alquran ini masih berusia belasan tahun, 3 orang di antaranya sudah hafal 30 juz Alquran.
“Pengiriman duta Alquran ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan dengan Asia Pacific Community (Aspac) for Palestine, sebagai bentuk penghargaan terhadap Palestina di Asia Pasifik,” ujar Direktur Pesantren Tahfidz Sekolah Daarul Qur’an Internasional Bandung sekaligus ketua rombongan, Ustadz Agus Sujatmiko saat jumpa pers di Gedung KNRP di Jalan Jabir Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (15/8/2012).
Agus mengaku sempat merasa takut membawa anak-anak binaannya ke Palestina yang sedang dalam kondisi perang. Namun ternyata suasana di sana cukup aman, sehingga mereka bisa belajar Alquran dan melakukan banyak kegiatan lainnya.
“Sempat deg-degan bawa anak-anak ke Palestina yang sedang berperang. Tapi kami bisa belajar Alquran di sana. Kunjungan ini membuktikan sekali lagi bahwa Gaza adalah kota yang aman. Walau dalam kungkungan zionis Israel, Gaza jauh dari kesan terorisme yang selama ini digaungkan oleh pihak barat,” lanjut Agus.
Rombongan Indonesia diterima baik oleh masyarakat dan tokoh Gaza, termasuk Perdana Menteri (PM) Palestina.
“Walaupun mereka kekurangan, mereka membuat makanan terbaik yang bisa mereka buat. Para pemuda Palestina memiliki semangat yang tinggi dan siap jika suatu saat mereka dibutuhkan untuk berjihad,” kata Agus.
Pengiriman duta Alquran ini bertujuan untuk menguatkan hubungan baik yang telah lama dijalin antara Indonesia dan Palestina. Selain itu, dari kunjungan ini Agus mengaku belajar banyak mengenai pengelolaan masyarakat berbasis Alquran.
“Kunjungan ini juga bermanfaat untuk pembelajaran untuk mencoba membangun basis komunitas penghafal Alquran di beberapa tempat di Indonesia, terutama generasi muda. Diharapkan di masa mendatang dapat lahir para pemimpin bangsa yang dekat dengan Alquran termasuk hafiz Alquran,” ujarnya.
Salah satu duta Alquran, Hanif Hibatullah (14) yang hafal 10 juz Alquran ini mengaku senang dapat menimba ilmu Alquran di Palestina.
“Saya ke Gaza dengan modal hafalan 10 juz. Di sana saya ingin menggali ilmu-ilmu yang tidak ada di sekolah. Pengalamannya sangat menyenangkan karena kami disambut dengan sangat baik terutama saat perpisahan dengan rakyat Palestina. Walaupun mereka dalam keadaan perang, namun mereka sangat memuliakan kedatangan kami,” kata Hanif.
Agus menambahkan di Palestina, para duta Alquran memiliki kesempatan untuk menambah hafalannya. Selain itu, rombongannya begitu dimuliakan oleh warga Palestina. Bahkan beberapa di antara duta Alquran dipersilakan menjadi imam salat Tarawih di Palestina. Selain itu, mereka juga sempat menampilkan grup nasyid yang disiarkan langsung di Radio Aqsa, Palestina. Agus mengungkapkan bahwa di Palestina, muslim Indonesia dikenal memiliki suara yang merdu.
“Mereka mengajak kami ke berbagai acara di beberapa masjid, bahkan meminta kami untuk menjadi imam salat tarawih si sana. Menurut mereka, muslim Indonesia memiliki suara yang merdu,” pungkasnya. (detik.com)
knrp.or.id

Anggota Parlemen Knesset Nodai Masjid Al-Aqsha


Seorang anggota Knesset Israel dari partai Likud, Moshe Viglin menginjakkan kakinya di areal masjid suci Al-Aqsha dengan mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian Zionis Israel. Selasa (5/2).



The Al-Aqsa Foundation for Waqf and Heritage memberitakan bahwa pada Selasa siang kemarin, anggota Knesset dari partai Likud masuk ke areal masjid suci Al-Aqsha, tepatnya pukul 13.30 waktu setempat, dengan dikawal tentara militer Zionis yang menjaganya dengan sangat ketat.
Lembaga ini kemudian mengatakan bahwa areal masjid suci Al-Aqsha pada saat itu kondisinya menjadi cukup menegangkan, setelah orang Palestina yang datang untuk sholat di masjid Al-Aqsha melihat kedatangan anggota Knesset tersebut beserta tentaranya. Mereka kemudian meneriakkan takbir dan tahlil. Mereka menolak kedatangan orang Yahudi yang menodai kesucian masjid Al-Aqsha. (fps)

Sabtu, 16 Februari 2013

We Love Palestina

Kewajiban kita sebagai sesama Muslim bukan berarti kita harus  datang ke Palestina, atau demo atau semacamnya. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi kewajiban setiap Muslim untuk membebaskan Al-Aqsha  dan Palestina dari cengkraman Zionis Israel.


 Pertama, Hendaklah kita sebagai umat Islam mendo'akan saudaranya yang sedang terzalimi di bumi para Nabi. "Saya rasa  semua orang dapat melakukan hal ini dengan mudah," katanya.


Kedua, Setiap Muslim berperan aktif  menyebarkan pemahaman yang benar pada masyarakat luas terkait permasalahan Al Aqsha dan Palestina. Termasuk juga halnya dengan kaum ibu, terus berupaya menanamkan cinta yang dalam kepada Al Aqsha terhadap anak-anaknya.



Ketiga,  Hendaknya setiap Muslim memberikan bantuan terbaiknya untuk membantu perjuangn rakyat Palestina. Dalam sebuah riwayat, Maimunah ra berkata :"wahai rasulullah, berilah aku penjelasan tentang baitul maqdis." "Baitul Maqdis adalah tanah tempat kita akan dikumpulkan dan dibangkitkan, datang dan shalatlah di dalamnya 1000 kali lipat dibanding dengan masjid yang lain." sabda Rasul. "Lalu bagaimana bila kami tidak dapat shalat disana,"tanya Maimunah. Maka Rasul memerintahkan:"kirimlah minyak zaitun untuk menerangi masjid Al Aqsha."Dan barang siapa yang memberikan bantuan untuk Al Aqsha sama pahalanya dengan orang yang mendirikan shalat didalamnya.
         Namun bantuan ini janganlah pernah di anggap sedekah bagi rakyat Palestina, tapi itu semua bagian dari Jihad kita untuk kebebasan Al Aqsha dan Palestina dari penjajah Zionis Israel. Bukankah dalam sebuah riwayat mashur disebutkan, "Barang siapa yang membantu menyiapkan perbekalan para mujahid, maka pahalanya sama dengan mereka yang berjuang di jalan Allah."